Category: Alih Bahasa

  • Surga yang Hilang: Pengakuan seorang Penerjemah Murtad

    Surga yang Hilang: Pengakuan seorang Penerjemah Murtad

    Pekerjaan Terbersih Kedua di Republik Uni Soviet Ibu ingin saya jadi seorang dokter. Kalau bukan dokter, ya, penerjemah sastra. Ia lalu mulai bicara tentang masa depan saya dan berujar yakin bahwa di negara kami hanya ada dua bidang pekerjaan yang “bersih”: pertama, kedokteran; kedua, penerjemahan sastra. Ia tak menjelaskannya lebih terperinci, jadi saya anggap itu…

  • The Lord Is My Shepherd, and I Am His Piglet

    The Lord Is My Shepherd, and I Am His Piglet

    Pengantar: Sabtu, 18 Maret 2017, yang lalu saya berkesempatan untuk menghadiri Konferensi Internasional Ke-10 Universitas Kristen Satya Wacana yang bertajuk “Revisiting English Language Teaching, Literature, and Translation in the Borderless World: My World, Your World, Whose World?” di Salatiga, Jawa Tengah. Di situ, sebagai Ketua Himpunan Penerjemah Indonesia Komda DIY-Jateng, saya diberi satu sesi untuk…

  • Sayang Tanpa Ng

    Sayang Tanpa Ng

    Biasanya, menerjemahkan puisi adalah cara saya untuk tetap waras menghadapi pengulangan bertubi-tubi yang, ternyata, menjadi warna cukup dominan dalam proyek terjemahan saya sehari-hari. Klien tetap saya bisa dihitung pakai jari-jari sebelah tangan saja. Jadi, lumrahlah kalau jenis naskah yang saya hadapi cukup mudah diperkirakan bidang, gaya penulisan, kosa kata, dan tingkat kesulitannya. Di sesela suasana…

  • Homonim: Pemicu Kepanikan Juru Bahasa

    Homonim: Pemicu Kepanikan Juru Bahasa

    Listen to your heart! Even if it’s on your left, you know it’s always right. Hampir saya dilanda kepanikan gara-gara ungkapan kece dari pembicara motivasi yang sedang saya alih-bahasakan. Ungkapan itu timbul secara spontan; tidak ada wanti-wanti soal ‘left-right’ dan ‘heart’ dalam taklimat 10 menit sebelum kami naik panggung. “Sial, dikerjai bahasa Inggris, nih!” batin…